17 April 2009

Awas! Jawa Jadi Pusat Peredaran Uang Palsu Terbesar

JAKARTA, KOMPAS.com — Polri menegaskan, Pulau Jawa menjadi daerah peredaran uang palsu terbesar dibandingkan daerah lain. Hal ini karena Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk yang besar yang memicu peredaran uang palsu.

Wakil Direktur II Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Kombes (Pol) Subagyo memaparkan, peredaran uang palsu meningkat tahun 2008 dibandingkan tahun 2007 dengan daerah peredaran uang palsu terbesar adalah DKI Jakarta. Pada tahun 2008, terdapat 33 kasus dengan 48 tersangka.

Sementara itu di Jawa Barat tercatat 32 kasus dengan 50 tersangka. Di Banten terdapat 15 kasus dengan 16 tersangka. Pada tahun 2007 di DKI terdapat 16 kasus dengan 21 tersangka, Jawa Barat 8 kasus dengan 9 tersangka, dan Banten 5 kasus dengan 5 tersangka.

Modus pemalsuan uang dapat dilakukan dengan berbagai hal, antara lain peredaran uang palsu dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tempat yang berpotensi aman untuk mengedarkannya. "Orang memalsu uang tidak langsung diedarkan, tetapi disimpan dulu. Kemudian diuji coba dengan meluncurkannya sebagian, tidak sekaligus. Alatnya juga sudah disingkirkan sehingga kalau ketahuan sudah disingkirkan dan tidak ada bukti," tuturnya.

Biasanya, pelaku melakukan kejahatan secara berkelompok dengan organisasi yang sangat rapi. "Belum tentu otak pelakunya bisa ditangkap, masih banyak yang belum tertangkap," ujarnya.

Source: http://www.kompas.com/
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 comments: on "Awas! Jawa Jadi Pusat Peredaran Uang Palsu Terbesar"

Posting Komentar