Kompas.com - CERUK pasar bisnis internet di negeri ini sangatlah gurih. Ini terlihat dari terus melonjaknya para pengguna internet di Indonesia. Saat ini, menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ada sekitar 25 juta pengguna internet di Tanah Air. Bandingkan, misalnya, pada 10 tahun lalu (1999) yang cuma 1 juta pengguna.
Terus tumbuhnya pasar internet membuat operator telekomunikasi giat berlomba memasarkan tarif internet murah. Operator-operator seperti tak mau kalah menawarkan paket internet.
Mereka menyasar pengguna kartu telepon, baik berbasis seluler global system for mobile communications alias GSM. maupun telepon tetap tanpa kabel berbasis code division multiple access alias CDMA.
Untuk internet kartu GSM, tawarannya terbilang lengkap. Mulai dari menawarkan paket bundling alias bundel dengan penjualan handphone, telepon pintar alias smartphone, hingga menjual kartu perdana khusus internet.
Teliti sebelum beli
Semua mengklaim yang termurah. Malah, ada yang menawarkan paket internet gratis setiap hari. Tentu, di balik itu semua ada kelebihan dan kelemahan. Intinya, jangan sampai gratis internet, tapi sinyalnya putus nyambung putus nyambung. Jadi, tetaplah berhati-hati. Yang terpenting, pilihlah yang benar-benar menguntungkan: murah harganya, tapi cepat aksesnya. Genggamlah pepatah lama: teliti sebelum membeli.
Nah, mari kita telusuri satu per satu.
Paket XL
PT Excelcomindo Pratama (XL) sudah meluncurkan layanan paket internet untuk XL prabayar dan XL pascabayar sejak Mei 2009. Untuk pelanggan XL prabayar, cukup dengan voucher yang ada, sehingga pelanggan tak usah repot-repot untuk mencari voucher khusus internet.
"Pelanggan bisa membeli voucher melalui ATM, voucher fisik atau elektronik yang tersedia di banyak toko," ulas Ari Tjahjanto, General Manager Internet dan Layanan Data XL. Sedang pelanggan XL pascabayar akan langsung mendapat tagihan pada setiap periode tagihan.
Tarif internet untuk XL prabayar Rp 3 per kilobit (kb), sementara XL pascabayar Rp 3,3 per kb, termasuk pajak.
XL saat ini juga masih menggelar paket promo internet yang berlangsung 1 Mei – 1 Agustus 2009. Ada dua jenis paket, yaitu harian dan mingguan. Untuk paket harian, biayanya Rp 2.000 dengan kuota 1 megabit (Mb); jika lebih dari 1 Mb akan terkena tarif Rp 3 per kb. Masa berlakunya sehari. Paket mingguan, biaya Rp 10.000 dengan kuota 10 Mb. Lebih dari 10 Mb akan dikenai tarif Rp 3 per kb. Masa berlaku tujuh hari.
Agar akses internet bisa terus cepat seiring pertumbuhan pengguna internet, menurut Ari, secara berkala XL meningkatkan kualitas jaringan.
Fokus XL pada area jangkauan, kapasitas, dan kualitas. Tahun ini, XL berinvestasi sebesar US$ 600 juta sampai US$ 650 juta. “Jumlah ini termasuk pembayaran untuk belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun 2008 yang pembayarannya jatuh tempo di 2009,” ungkap Ari.
Pendapatan XL tahun 2008 sebesar Rp 12,156 triliun, dan pada kuartal I 2009 Rp, 2,926 triliun. Sementara itu, omzet semester I 2009 masih dalam proses audit. “Untuk pendapatan internet atau data dan value added services (VAS) sekitar 5% dari total revenue,” ulas Ari.
Hingga saat ini XL memiliki 17.232 menara telekomunikasi alias base transceiver station (BTS), termasuk 1.777 BTS 3G.
Adapun jumlah pelanggan internet dan layanan data sekitar 5 juta pelanggan. Hingga akhir tahun targetnya menjadi delapan juta pelanggan. "Jumlah pelanggan XL per akhir Maret kemarin sudah menembus 24,9 juta," ungkap Ari.
Paket Indosat
PT Indosat Tbk mengeluarkan paket tidak terbatas alias unlimited untuk berlangganan akses internet dengan munculnya Indosat 3,5 G. Untuk saat ini paket unlimited Indosat 3,5 G Broadband baru tersedia di lima kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakar-ta, dan Surabaya.
Tarif murah akses internet Indosat hanya Rp 1 per kb atau Rp 100 per menit. Untuk dapat menikmati tarif murah akses internet, pelanggan tinggal membuat setting internet di handphone (HP) berbasis volume. Dengan tarif murah internet, pelanggan kartu IM3 makin leluasa menikmati layanan Facebook, chatting via mig33, Yahoo, browsing opera mini, dan fitur yang lainnya.
Selain itu, kini pengguna kartu Mentari dan IM3 juga dapat berselancar lebih leluasa dengan voucher internet Indosat, yaitu voucher khusus dari Indosat yang pulsanya hanya bisa digunakan untuk akses internet atau akses data. “Voucher internet Indosat ini adalah voucher internet pertama yang pernah ada di indonesia,” ulas Adita Irawati, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Indosat.
Dengan voucher internet Indosat, surfing, browsing, downloading, uploading, e-mail, sampai chatting tarifnya Rp 10 per 30 detik dengan kecepatan sampai dengan 256 kilobit per detik (kbps).
Sayang, voucher internet Indosat baru tersedia dalam bentuk elektronik dengan denominasi Rp 5.000 untuk masa aktif lima hari. “Voucher ini dapat digunakan untuk mengakses internet berbasis durasi selama 250 menit,” ujar Adita.
Jumlah BTS Indosat hingga kuartal pertama 2009 mencapai 14.758. Sedang jumlah pelanggan hingga kuartal pertama 2009 sebanyak 33,3 juta pelanggan, dan target tahun ini lebih dari 12 juta pelanggan baru.
Paket Telkomsel
PT Telekomunikasi Selular juga tak ketinggalan. Untuk menggarap pasar internet, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini menyajikan TelkomselFlash, yakni layanan highspeed wireless broadband atau akses internet nirkabel kecepatan tinggi mencapai 3,2 Mbps. Layanan mereka didukung teknologi high speed downlink packet access (HSDPA). Layanan ini untuk seluruh pelanggannya, baik pascabayar (kartu Halo) atau prabayar (Simpati dan kartu As) dengan tarif akses data berbasis waktu.
Layanan TelkomselFlash sedikit berbeda dengan layanan operator lain. Soalnya, layanan ini menggunakan skema tarif yang didasarkan atas durasi waktu pemakaian, dan bukan berdasarkan volume data yang diakses.
Untuk paket internet Telkom-selFlash, Telkomsel menawarkan enam pilihan model tarif. Pertama, tawaran dengan skema tarif Rp 350 per menit. Ke-dua, paket tiga jam Rp 30.000. Untuk paket jenis ini hanya berlaku alias valid untuk satu hari pemakaian.
Ketiga, paket 24 jam seharga Rp 100.000. Paket jenis ini hanya berlaku (valid) untuk satu minggu. Paket ini juga berlaku untuk kartu Simpati, Halo, dan kartu As.
Sedangkan tiga paket sisanya, untuk paket bulanan, 40 jam Rp 200.000, 100 jam Rp 400.000, dan 250 jam Rp 800.000. Dan, itu hanya untuk kartu Halo.
Saat ini, menurut Wakil Presiden Komunikasi Publik dan Pemasaran Telkom Eddy Kurnia, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 70 juta. Agar mendapatkan sinyal yang lebih kuat untuk pelanggan internet 3G, Telkomsel akan membangun 3.000 BTS 3G di 24 kota. Harapannya, bisa mendapatkan kualitas yang bagus bagi para pelanggan. Saat ini, pelanggan TelkomselFlash sekitar enam juta sampai tujuh juta, dan target hingga akhir 2009 jadi sembilan juta pelanggan.
Paket Axis
PT Natrindo Telepon Seluler, operator selular Axis, tak mau ketinggalan menggarap pasar internet. Mereka membundel paket internet berbentuk bundling modem serta paket harian atau mingguan dengan sistem bundel modem 3G dan kartu microSD 1 Gb.
Untuk jenis Maxilite, pelanggan mendapat akses gratis 200 Mb per bulan selama enam bulan, biaya kelebihan pemakaian Rp 1,5 per kb. Harga perdana Rp 188.000. Apabila beserta modem plus microSD 1 Gb harganya Rp 988.000.
Untuk Maxipro, gratis 500 Mb per bulan selama satu tahun, biaya kelebihan pemakaian Rp 0,7 per kb. Harga perdana Rp 588.000. Tambah modem dan microSD 1 Gb: Rp 1.388.000.
Untuk Maximum gratis 3 Gb per bulan selama setahun, biaya kelebihan Rp 0,5 per kb. Harga perdana Rp 1.488.000. Bila plus modem dan microSD 1 Gb jadi Rp 1.988.000. "Harga modem plus microSD 1 Gb Rp 968.000," ungkap Direktur Pemasaran Axis Johan Buse. Paket ini bisa didapatkan di Axis center. Oh, ya, tarif dasar internet Axis ialah Rp 1 per kb dengan penghitungan tarif setiap 10 kb.
Saat ini, Axis punya 3.500 BTS, termasuk 1.000 BTS 3G, “Tahun ini kami harapkan bisa mencapai 6.000 BTS. Dengan perluasan network ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pelanggan Axis,” kata Johan.
Johan mengklaim, hingga akhir 2008, jumlah pelanggan Axis mencapai tiga juta. Dia berharap hingga akhir tahun ini dapat meningkat dua kali lipat menjadi enam juta.
Pada 2008, Axis memiliki sekitar 3.000 BTS. Tahun ini, Natrindo berencana menambah 3.000 BTS baru, sehingga jumlah BTS menjadi 6.000 unit. “Sebanyak 75% menara tersebut merupakan menara bersama,” ulas Johan.
CDMA tak mau ketinggalan
Bagi pengguna kartu telepon tetap tanpa kabel berbasis code division multiple access (CDMA) yang ingin menikmati layanan internet, tak usah bersedih. Sebab, layanan paket internet bukan hanya disediakan operator berbasis seluler atau global system for mobile communications alias GSM. Dus, pelanggan CDMA pun bisa tetap berselancar di internet melalui telepon genggam alias handphone (HP).
Tawaran paket internet dari operator CDMA pun tak kalah menarik. Mulai dari tawaran gratis internet, hingga tersedia paket bundel dengan netbook. Yuk, kita telusuri satu per satu.
Paket Internet Fren
PT Mobile-8 Telecom Tbk, operator CDMA merek Fren, terbilang paling awal menghadirkan paket internet, yakni pada 2003. Namanya Max Surf. Paket ini bisa untuk kartu prabayar dan pascabayar Fren.
Selanjutnya, menurut Sukaca Purwokadjono, Group Head of Marketing Product Mobile-8, seiring dengan perkembangan teknologi CDMA yang makin baik – setara kecepatan 3,5 G atau lebih akrab dikenal dengan nama EVDO Rev A (evolution data only) – Mobile-8 mengeluarkan brand yang mengkhususkan layanan akses data ke pelanggannya. Yaitu: Mobi, yang pertama kali meluncur pada 4 Februari 2009.
Tarif Mobi prabayar berbagai macam, untuk prabayar Rp 0,1 hingga Rp 0,25 per kb. Untuk pascabayar, jenis silver Rp 88.000 dengan kuota 500 megabit (Mb) dengan kecepatan hingga 3,1 megabytes per second (Mbps). Jika melebihi tarif, akan dikenai Rp 0,25 per kb. Sementara, paket gold Rp 150.000 dengan kuota 1,25 gigabit (Gb) dan kecepatan hingga 3,1 Mbps. Jika lebih dari itu, tarifnya Rp 0,25 per kb.
Lantas, pascabayar platinum Rp 250.000 kuota 3 Gb dan kecepatan hingga 3,1 Mbps. Jika melebihi, tarif Rp 0,25 per kb. "Dalam waktu dekat, Mobi akan mengeluarkan bonus serta paket internet yang dijamin akan sangat menarik bagi masyarakat maupun pelanggan setia Mobi," ujar Sukaca, enggan berbagi info lebih rinci.
Saat ini, jumlah pelanggan Mobi 20.000 pelanggan, sedang total pelanggan Fren 3,2 juta. Target hingga akhir 2009 bisa mencapai 5 juta pelanggan.
Paket Flexi
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menyediakan paket internet TelkomFlexi, baik untuk prabayar (trendy) maupun pascabayar (classy). Selain menggunakan mode charging berdasarkan volume data (volume based) yang telah dikenal selama ini, Flexi juga telah meluncurkan mode charging berdasarkan waktu akses (time based).
Pelanggan dapat memilih sendiri mode akses yang diinginkan volume atau waktu akses kapan saja dan di mana saja dengan hanya melakukan login dengan user name yang telah disediakan untuk masing-masing mode charging itu.
Tarif layanan data Telkom Flexi pascabayar, untuk layanan internet dengan metode akses packet data network (PDN based) seharga Rp 3 per kilobit (volume based) dan Rp 200 per menit (time based).
Saat ini, menurut Wakil Presiden Komunikasi Publik dan Pemasaran Telkom Eddy Kurnia, pangsa pasar internet Flexi memang belum begitu bagus. Ini karena untuk menggunakan internet Flexi dibutuhkan ponsel keluaran terbaru. "Kira-kira pengguna internet Flexi hanya 10% dari total jumlah pelanggan Flexi yang kini mencapai 13 juta pelanggan, dan akan menjadi 16 juta di akhir tahun ini," ungkapnya.
Saat ini, Telkom sudah memiliki 4.540 menara base transceiver station (BTS) Flexi. Sebagai investasi, tahun ini Telkom Group mengalokasikan Rp 21 triliun, dengan porsi 70% investasi untuk Telkomsel, dan 30% untuk Telkom dan anak perusahaan yang lain. "Untuk infrastruktur seperti BTS, investasinya Rp 2 triliun sampai Rp 3 triliun," ungkap Eddy.
Paket StarOne
Selain menyediakan paket internet berbasis GSM di kartu Mentari dan IM3, PT Indosat Tbk juga menawarkan paket internet di kartu StarOne. Layanan internet di StarOne sudah ada sejak StarOne berdiri di tahun 2004. Layanannya tersedia baik untuk StarOne prabayar maupun pascabayar.
Sistem pembayaran StarOne prabayar melalui voucher isi ulang, baik memakai voucher Indosat, voucher StarOne, bisa juga memakai voucher Mentari dan IM3. Pembelian voucher bisa dilakukan melalui voucher elektronik dan ATM. Sedangkan untuk StarOne pascabayar, pembayaran tagihan bulanan dapat dilakukan melalui galeri, ATM, bank, otodebet kartu kredit, dan tabungan.
Tarif StarOne prabayar dan pascabayar ritel adalah Rp 1 per kb atau Rp 75 per menit. Selain paket ritel, tersedia paket berlangganan. Untuk StarOne pascabayar, tersedia paket berlangganan Rp 45.000 untuk 350 Mb per bulan, Rp 99.000 untuk 1 Gb per bulan, serta Rp 125.000 untuk internet unlimited selama 30 hari. Lalu, di StarOne prabayar tersedia paket langganan Rp 45.000 buat internet unlimited selama tujuh hari.
"Selain itu StarOne juga menyediakan program Internet Bundling Modem dengan tarif Rp 0,1 per kb dan Rp 25 per menit," ungkap Adita Irawati, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Indosat.
Adita mengklaim, keunggulan StarOne adalah tarif yang murah, dan kecepatan hingga 153 kbps. Untuk internet unlimited StarOne, tidak ada batasan kuota dan tidak ada penurunan kecepatan, serta dapat dibawa di 63 kota di Indonesia. "Akhir tahun ditargetkan mencapai 82 kota," kata Adita.
Target pasar internet StarOne ialah pelanggan rumahan. Maka, peak hours-nya mulai pukul 20.00 hingga dini hari. “Pelanggan StarOne sekitar 600.000 dan 20%-nya adalah pengguna internet aktif,” urai Adita.
Paket Smart
Smart Telecom juga tak mau ketinggalan menawarkan paket internet. Mereka menawarkan paket bundling dengan netbook seharga Rp 4,6 juta hingga Rp 5,9 juta. “Produk yang kami luncurkan bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan konsumen,” ulas Chief Sales Officer PT Smart Telecom Charles Sitorus.
Charles bilang, netbook tersebut sudah dilengkapi dengan modem internal yang bekerja di jaringan CDMA 2000 EVDO Rev A 1900 MHz. Smart Telecom tercatat sebagai operator telekomunikasi CDMA pertama yang meluncurkan teknologi EVDO (evolution data only) Rev.A untuk telekomunikasi nirkabel secara komersial. "Teknologi ini pertama kali diterapkan di Indonesia," ujarnya.
Smart menyediakan dua pilihan internet, yakni pascabayar dan prabayar. Untuk pascabayar, pelanggan dikenai biaya Rp 499.000 per bulan selama 12 bulan, dan langsung mendapatkan gratis 12 bulan internet unlimited. Adapun untuk prabayar, setelah membeli netbook seharga Rp 4,7 juta, pelanggan berhak mendapatkan koneksi unlimited 30 hari.
Pemakai kedua pilihan layanan itu akan mendapatkan kecepatan maksimum download 3,1 Mbps dan upload hingga 384 kbps. Selain menawarkan paket netbook, Smart juga meluncurkan dua produk lain, yaitu modem USB ZTE AC2726 dan modem Router Vertex VW240. Modem USB seharga Rp 999.000 dengan gratis internet satu bulan unlimited.
Sementara modem router harganya bervariasi, mulai Rp 200.000 sampai Rp 2 juta, dan punya kecepatan akses 3,1 Mbps. Smart mengklaim, kedua produk itu, voice dan internet, punya kekuatan masing-masing. Tapi, di internet Smart merasa punya kekuatan lebih ketimbang CDMA lain. Jadi, "Kami memang sedang fokus ke internet," urai Charles.(Kontan/aziz Husaini)
0 comments: on "Akses Internet, Ngapain Murah kalau Koneksinya Parah"
Posting Komentar